Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan, Haru Widi, mengungkapkan, jumlah perlintasan kereta api di Kabupaten Lamongan awalnya sebanyak 73 perlintasan. Dari jumlah tersebut sebanyak 19 perlintasan ditutup karena dianggap tidak efektif. Sehingga menjadi 54 perlintasan untuk dimintakan rekomendasi ke pusat, namun karena 10 diantanya belum ada penjaga maka pusat hanya menyetujui 44 perlintasan.
“Tinggal 11 perlintasan, insyallah di tahun 2024 akan dibangun enam (6) perlintasan, tinggal lima (5) tapi kami berharap ini diselesiakan semuanya. Dan yang tadi ditolak, mohon partisipasinya Pak Kades, berikan penjaganya nanti kita mintakan rekomendasikan ke pusat, nanti bisa dibangun sesederhana mungkin paling tidak, yang penting harus buat perlintasan dan wajib ada penjaganya,” pungkasnya.
Kepala Desa Warukulon, Nur Hasan mengungkapkan, keberadaan palang pintu di JPL 218 sangat bermanfaat dan membantu masyarakat dalam melintasi rel kereta untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga Dinas Perhubungan Provinsi dan Dinas Perhubungan Lakongan. Desa kami diberikan palang pintu untuk keselamatan warga sekitar khusunya masyarakat Warukulon Pucuk, yang ini untuk menuju Sugio jadi ini sangat tepat di taruh disini. Apalagi di tahun 2022 pernah terjadi kecelakaan yang sangat mengenaskan saat acara grak jalan 17-an, jadi ini sangat berguna,” pungkasnya.
IN- PCS Dua Palang Pintu Kereta Api Diresmikan Tekan Angka Kecelakaan